Review Buku Kado Pernikahan untuk Istriku

Review Buku
Kado Pernikahan untuk Istriku

Karya: Mohammad Fauzil Adhim
(Penulis buku terlaris Kupinang Engkau dengan Hamdalah, Indahnya Perkawinan Dini, Mencapai Pernikahan Barokah, dan Agar Cinta Bersemi Indah)

Editor Khusus: AH. Dwi Juwono
Cetakan XXV: Mei 2007

Mitra Pustaka Yogyakarta
743 halaman

ISBN: -

*

Buku ini meramu pengetahuan yang sangat dibutuhkan oleh pengantin baru serta mereka yang ingin menyegarkan kembali pernikahannya agar lebih bermakna. Dikemas dengan bahasa yang mengalir, lincah dan cerdas, Kado Pernikahan untuk Istriku menjadi bacaan yang paling banyak diminati pasangan suami istri semenjak terbit pertama kali tahun 1998.

Terdiri dari tiga jendela, buku ini menghadirkan tuntunan Islam dengan penuturan yang menggugah. Jendela pertama menyajikan uraian tentang berbagai masalah sebelum menikah. Ada pembahasan tentang meminang, pertimbangan mengiyakan atau menolak pinangan, membedakan antara menyegerakan dan tergesa-gesa hingga soal perintah agama untuk memudahkan perkawinan dan meringankan mahar.

Bagi pengantin baru, tentu Anda sangat perlu membaca jendela kedua. Dimulai dengan pembahasan akad nikah, Anda akan menemukan bahasan penting bagaimana memasuki malam zafaf, Malam Pertama. Tuntunan Islam membimbing Anda agar malam pertama berlalu dengan barakah dan sekaligus mengguratkan kesan sangat mendalam. Jangan lupa, ada bab penting tentang berhias serta bagaimana memelihara kemesraan suami-istri, sehingga hubungan intim tetap indah sekalipun anak sudah tiga.

Jendela ketiga penting untuk siapa saja yang ingin memelihara cinta dan perkawinan. Di dalamnya ada bahasan bagaimana cerdas mengelola konflik agar berakhir dengan kebaikan

**

Ketika bertemu kawan, kita juga mendo'akan barakah. Tapi sebelum sampai kepada barakah, kita mendo'akan semoga Allah melimpahkan salam (kedamaian dan ketentraman) dan rahmat. Maka kita pun mengucapkan 'Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.' (halaman 29)

Jika pernikahan Anda barakah, insya-Allah Anda mendapati pernikahan sebagai jalan yang menyelamatkan. (halaman 33)

Tapi secantik apapun Anda (tentu saja hanya suami Anda yang tahu) tidak ada artinya apa-apa jika komunikasi Anda dengan suami buruk. (halaman 43)

Ketika usia semakin bertambah, orang semakin peka terhadap dorongan untuk berumah tangga. Pada diri manusia, memang terdapat naluri untuk mengikat persahabatan dengan lawan jenis. Dorongan ini muncul pada diri laki-laki maupun perempuan. Seorang wanita yang matang, mengekspresikan kebutuhannya terhadap lawan jenis sebagai teman hidup dengan cara-cara yang dewasa dan mempersiapkan diri baik-baik untuk menyambutnya, jauh-jauh hari sebelumnya. Kerinduan terhadap teman hidup yang membantunya bertakwa kepada Allah, ditunjukkan dengan usaha yang sungguh-sungguh untuk menata hati dan tujuan. (halaman 84)

Pernikahan itu sangat sensitif. Apa saja yang ada dalam proses menuju pernikahan maupun fase-fase awal pernikahan, mudah membangkitkan perasaan yang kuat, negatif maupun positif. (halaman 101)

Jalaludin Rakhmat menceritakan, bila sepasang suami istri saling mencintai, lama kelamaan wajahnya akan saling mirip satu dengan yang lain. Ini disebabkan oleh perubahan psikologis. (halaman 147)

Jalan yang lempang adalah tamsil dari masa melajang, masa ketika masih sendiri. Belokan adalah proses peralihan menuju status baru, menikah dan berumah tangga. Sedang jalan berikutnya yang dilalui setelah berbelok, adalah kehidupan keluarga setelah menikah. (halaman 183)

Apakah malam zafaf itu? Inilah malam ketika seorang wanita pertama kali memasuki rumah suaminya setelah ia dinikahkan. Ini adalah malam ketika ia pertama kali berdekatan dengan suami dalam satu kamar. (halaman 304)

Setelah menikah, maka yang harus ditaati pertama kali oleh seorang suami adalah orang tua, terutama ibunya. Sedang bagi istri, yang pertama kali harus dipatuhi adalah suaminya. (halaman 380)

Perasaan ada yang menerima, ada yang mencintai dengan tulus, ada yang memperhatikan dan tidak menginginkan kemarahannya, jauh lebih indah daripada kehangatan saat berjiwa. Inilah yang dirindukan manusia dalam pernikahan. (halaman 525)

***

Buku ini tidak hanya menguraikan cara bagaimana membuat pernikahan yang kita jalani begitu manis, tapi juga menyajikan cara bagaimana seharusnya Anda bertindak jika bagian terburuk dalam pernikahan itu menghampiri.

Di akhir buku, penulis juga sedikit menyinggung masalah yang sering menjadi polemik, yaitu poligami. Ini menjadikan buku ini sangat lengkap dan sangat recomended untuk dibaca oleh siapapun yang akan menikah maupun yang ingin memperbaharui pengetahuan tentang pernikahan.

****

#komunitasonedayonepost
#ODOP_6
#day14

#618kata
#CleverWedding
Rumah Clever, Cilacap, 14 September 2018: 19.39.
Ibu Jesi.

Betty Clever
Betty Clever Lifestyle Blogger

7 komentar untuk "Review Buku Kado Pernikahan untuk Istriku"