My Little Detective

Antologi My Little Detective by Rising Star

Mencari Pemilik Layang-layang
Oleh: Betty Irwanti

Siang itu matahari bersinar terik dengan angin yang sesekali bertiup semilir menerpa pepohonan. Seperti biasa selepas pulang sekolah, Fatih asyik bermain di halaman rumahnya yang memang cukup luas.

“Tih, kamu lagi ngapain?” tanya Bagus tiba-tiba.
“Enggak lagi ngapain.” jawab Fatih sembari terus bermain.
“Owh...” ujar Bagus pendek.
“Kamu enggak main layangan, Gus?” tanya Fatih.
“Enggak, aku enggak punya layangan.” jawab Bagus dengan wajah yang sedih memelas.
“Aku tah nanti mau main layangan, tapi nunggu Jesi pulang.” kata Fatih.

Memang di musim kemarau seperti saat ini, adalah waktu yang tepat untuk bermain layang-layang. Tak ketinggalan Fatih, yang memang benar-benar lagi gemar banget  main layang-layang.

Fatih, bocah kecil bertubuh kurus ini memang punya hobi baru main layang-layang. Ia menerbangkan layang-layang bersama teman-temannya yang lain. Ada Gusti, Siam, Feri dan banyak lagi yang lainnya. Fatih bersekolah di SDN Binangun 01, masih duduk di kelas 2. Dia punya banyak sekali koleksi layang-layang. Kesemua layang-layangnya, adalah hasil buatan ayah dan kakaknya. Ada beberapa juga dikasih sama saudara atau pun tetangga.

“Gus, nanti aku mau nerbangin yang pesawat ini ah.” kata Fatih sambil menunjukkan sebuah layangan warna biru yang berbentuk mirip pesawat itu.
“Itu, yang besar yang warna merah sama kuning punya siapa, Tih?” tanya Bagus.
“Ya punyaku lah, dibikinin sama bapaknya Mas Singgih kemarin.” jawab Fatih seraya pamer.

Dibanding anak seusianya, koleksi layang-layang Fatih memang cukup banyak. Sampai-sampai mamahnya Fatih menggantungkan sebagian layang-layang di dinding, karena sebagian yang lain sudah memenuhi kamarnya.

Ada 12 layang-layang yang Fatih miliki. Semua memiliki nama, bentuk dan warna yang berbeda-beda. Tak heran banyak teman-temannya yang iri melihatnya. Mereka ingin juga memiliki layang-layang sebanyak yang Fatih punya.

“Tih, itu Tih!!” Bagus berteriak tiba-tiba. Fatih pun bergegas lari keluar rumah sambil pandangannya tertuju ke atas langit.
“Liwung, liwung, liwung.” seru Fatih sambil setengah berlari.
“Ayuk, Gus. Kejar!”  ajak Fatih pada Bagus yang kemudian ikut juga berlari.

Sambil terus menatap ke atas Fatih dan Bagus terus berlari, dengan sesekali berteriak “liwung liwung liwung” (Bahasa Jawa, yang artinya layang-layang putus dari benangnya dan terbang terbawa angin-red).

Memang menjadi keasyikan tersendiri bagi anak-anak seusia Fatih dan Bagus, tatkala mereka mengejar layang-layang liwung. Meski harus bersusah payah untuk mendapatkannya, mereka akan lakukan itu dengan senang hati.

Beberapa saat kemudian, Fatih dan Bagus sudah mendapatkan layang-layang buruannya. Sebuah layang-layang warna warni dengan bentuk perahu, terlihat cantik.

“Ayo, Tih. Cepat ambil!” suruh Bagus. Dia masih kelelahan, terdengar nafasnya yang terengah-engah.
“Wah, bagus ya layangannya.” ucap Fatih kagum dengan layang-layang yang baru didapatkannya.
“Aku capek banget, Gus. Kamu capek nggak?” tanya Fatih.
“Aku juga capek, Tih. Kakiku sampai sakit.” Jawab Bagus sambil meringis kesakitan.

Dengan senyuman kecil sambil menahan capek, Fatih dan Bagus melangkah pulang menuju rumah. Sesampai di rumah, Fatih meletakkan layang-layang yang dibawanya itu di teras rumahnya. Ia duduk di sebelah layang-layang itu. Sambil berharap dengan cemas kalau ada anak-anak lain yang mencari layang-layang yang baru ia dapatkan.

...
*

Siapakah pemilik sebenarnya layangan yang liwung itu? Jadikah Fatih, temannya dan adiknya mengembalikan layang-layang ke pemiliknya?

Kisah Mencari Pemilik Layang-layang hanyalah satu diantara 17 cerita seru lainnya.

Simak semua kisah lain dan temukan petualangannya di buku Antologi My Little Detective by Rising Star di bawah naungan Unicorn Publisher.

Buku Antologi ini adalah buku cetak pertama saya. Jika Anda menginginkannya, masih ada stok di saya.

Oke.

Terima kasih.

**

#555kata
#komunitasonedayonepost
#ODOP_6
#day55
#25Oktober2018

Rewrite by #CleverBook
@Rumah Clever, Cilacap, 24 Oktober 2018: 17.20
Ibu Jesi.

***

Postingan ini juga disertakan dalam One Day One Post bersama Estrilook Community.

#OneDayOnePost
#EstrilookCommunity
#Day13

****

Betty Clever
Betty Clever Lifestyle Blogger

21 komentar untuk "My Little Detective"

  1. Jadi ingat masa kecil. Meski gak bisa menerbangkan layang-layang, tapi saya sering dapat layang-layang putus yang tersangkut di atap rumah. Maklum, waktu itu, rumahku termasuk yang lebih tinggi dibanding rumah tetangga lainnya.

    Semangat Mba Betty, semoga buku-buku berikutnya segera lahir dan mewarnai dunia literasi negeri ini. Aamiin

    BalasHapus
  2. masyaallah.. turut senang mba, alhamdulillah udah nambah lagi temen2 yang karyanya sudah dibukukan.. semoga berkah ya mba ^^

    BalasHapus
  3. masyaallah semoga makin sukses nulisnya ya mbak

    BalasHapus
  4. serasa masuk ke alur ceritanya, BAGUSS

    BalasHapus
  5. Keren mbak, mau terbit..
    Selamat ya..

    BalasHapus
  6. Selamat ya mbak... Sukses selalu. Smg segera nyusul,tercantum namaku di banyak buku. Hehehe...

    BalasHapus
  7. Ini buku antologinya, ya, Mbak. Selamat dan moga laris, ya 😊

    BalasHapus
  8. aq punya buku ini...anakku sering minta dibacain kalo menjelang tidur...bagus critanya...

    BalasHapus
  9. Suka, Mbak. Ah, masa kecil mah emang serba indah :)

    BalasHapus
  10. Dulu bapak saya meski sudah terbilang sepuh masih demen banget main layangan yang gedee..kwkwk, sampai diomelin ibu. kalau saya? Cukup lihat aja :D

    BalasHapus
  11. Jadi keinget zaman kecil mbaa
    Kangen masa itu
    Tengs menghadirkan cerita yg mampu membawku ke masa lalu mbaa

    BalasHapus