Sejarah Nasional Indonesia I
Penulis Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho
Notosusanto
Penerbit Balai Pustaka tahun 1993 (cetakan
kedelapan)
ISBN 979-407-407-1
Sejak buku Sejarah Nasional Indonesia terbit
pertama kali pada tahun 1975 dan selanjutnya pada tahun 1977 (sampul hijau) dan
pada tahun 1981-1983 (sampul biru), kehadirannya sudah mantap dalam kehidupan
bangsa Indonesia. Bahkan dalam sebutan masyarakat mendapat nama-julukan “Buku
Standar”
Buku
Standar ini mempunyai ketebalan 495 halaman dan aku membutuhkan waktu tiga hari
untuk bisa selesai membacanya, bahkan sampai tidak bisa tidur karena saking
antusiasnya. Jika kemudian ada pertanyaan “Apakah aku pernah membaca sejarah yang sama
namun ada beberapa isi yang berbeda atau bahkan bertentangan?”
Jawabanku
tidak. Buku sejarah ini isinya sama dengan buku sejarah yang pernah aku baca
semasa sekolah, dulu. Meski materi sejarah itu lupa-lupa ingat dalam memoriku
(;
Buku
Standar ini berisi penjelasan lengkap tentang Jaman Prasejarah di Indonesia.
Mulai dari lingkungan alam, manusia dan budaya prasejarah. Masa berburu dan
mengumpulkan makanan tingkat sederhana. Masa berburu dan mengumpulkan makanan
tingkat lanjut, Masa bercocok tanam, Masa perundagian sampai sisa-sisa
kehidupan prasejarah masa kini.
Buku
ini seperti mengingatkan kembali materi mata pelajaran sejarah yang pernah
kusimak belasan tahun lalu. Sebab sejauh memori yang menemani ingatan, ternyata
aku sudah lupa pada masa prasejarah, yang kuingat hanya sejarah masa perjuangan
kemerdekaan karena materinya ada di mata pelajaran kelas 5 sekolah dasar yang
pernah lama membersamai hari.
Sepertinya
materi sejarah itu salah satu mata pelajaran yang menarik untuk dipelajari
sepanjang zaman. Meski waktu sekolah dulu, saya terkesan enggan memahami
muatan. Membaca buku ini membuatku kembali mengingat ungkapan presiden pertama
RI, Ir. Soekarno yaitu “Jas Merah”: Jangan sekali-kali melupakan sejarah.
Karena dengan mempelajari sejarah, kita dapat mengerti masakini bangsa dan
negara melalui pemahaman masa lampaunya.
Buku
standar ini hingga kini masih unik, karena ditulis oleh orang Indonesia. Dengan
segala kekurangannya, buku ini dapat menyampaikan suatu view from within,
pandangan orang Indonesia sendiri mengenai kisah bangsanya.
Sudah
cukup banyak ditulis tentang sejarah nasional kita, baik oleh sejarah bangsa
kita maupun oleh orang-orang asing. Masing-masing mengenakan pandangan dan
tafsirannya terhadap pertumbuhan bangsa kita. Di tengah pelbagai uraian itu
diperlukan karangan sejarah babon, yang dapat menjadi dasar dan rujukan
penulisan sejarah nasional. Karena buku ini mengandung sejarah nasional
Indonesia yang baku, yang ditulis dan disunting oleh ahli-ahli sejarah bangsa
kita.
Buku
standar ini memiliki rangkaian berseri sampai jilid keenam. Buku ini jilid
pertama. Jilid kedua tentang Jaman Kuna (awal M – 1500 M). Jilid ketiga tentang
Jaman Pertumbuhan dan Perkembangan Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia (± 1500
– 1800). Jilid keempat tentang Abad Kesembilanbelas (± 1800 – 1900). Jilid
kelima tentang Jaman Kebangkitan Nasional dan Masa Akhir Hindia Belanda (± 1900
– 1942). Jilid keenam tentang Jaman Jepang dan Jaman Republik Indonesia (± 1942
– 1984).
Apakah
aku bisa membaca semua jilidnya hingga selesai? Wallahua’lambissawab. Karena
masih ada tugas negara yang luar biasa penting dari semua tugas penting yang
ada. (hmm).
Semoga
kita semua selalu sehat dan semangat.
Semangat
pagi.
Selamat
menulis.
Selamat
weekend.
#RCO
#ReadChallengeODOP
#OneDayOnePost
#Tantangan2Level3
#Cerita
@CleverClass,Cilacap, 23 Pebruari 2019:
09.51.
Betty Irwanti Joko
Ibu
Jesi
Nyi
Bejo Pribumiluhur
Posting Komentar untuk "Tantangan 2 Level 3 Read Challenge ODOP"