Percayalah, Hidup Itu Ujian

Ramadhan Writing Challenge
#RCO
#Day1
#OneDayOnePost
#Puasa

Marhaban ya Ramadhan, kami keluarga besar The Clever Famili mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa tahun ini. Mohon maaf lahir dan batin atas segala dosa dan khilaf.

Marhaban ya syahros siyam, semoga keberkahan dan kebaikan senantiasa melingkupi kehidupan kita sekalian.

Semoga kita bisa lulus dalam menghadapi segala ujian. Sebab percayalah, hidup itu ujian. Seperti yang terjadi Ibu Jesi.

Saat ingin hunting jam dinding, dan Ibu Jesi harus menempuh jarak belasan kilometer naik sepeda motor sambil mengajak Bebi Jesi dan Ayah Jose pula, ternyata begitu sampai di tempat tujuan Ibu Jesi terlupa akan sesuatu hal yang sangat penting.

"Yah, dompetnya mana?"
"Lha, tadi naruhnya di mana?"

Dia pun kebingungan dan akhirnya harus balik ke rumah lagi demi sebuah dompet yang harus ditemukan.

#PercayalahHidupItuUjian

Itu ujian di hari pertama Ramadhan tahun 1440 H untuk Ibu Jesi. Selain tentunya ada banyak hikmah di balik kejadian.

Seperti hari kemarin, saat Ibu Jesi mengobrol ringan dengan Ayah Jose ketika pulang gasik dari tarawih pertama.(Bebi Jesi sudah mengantuk dan harus tidur segera.)

"Yah, ibu kan sudah selesai draft Isa Bella, mau break dulu sebelum self editing. Boleh nggak ikut challenge apa kek gitu? Biar ada kegiatan?"

"Nggak..." jawaban yang singkat, padat dan WOW. Beliau jawab sambil kipas-kipas Bebi biar tidak kegerahan.

Ibu Jesi bergeming sepi tanpa komentar. Sibuk dengan gadgetnya kemudian. Ini malam kuota internet habis, jadi harus ngebut biar masih bisa kesaut semuanya.

Sampai beberapa jam setelah itu ada waprian datang dari PJ Utama RCO 2019 setelah Ibu Jesi nunut (ikut) tetringnya Ayah Jose.

[4/5 21.37] Lutfi Yulianto Iyan Odop6: Assalamualaikum Mbak Betty
[5/5 01.18] Betty Irwanti Joko: Waalaikumsalam
[5/5 01.18] Betty Irwanti Joko: Iya Mas Lutfi
[5/5 01.18] Betty Irwanti Joko: Maaf baru balas
[5/5 01.19] Betty Irwanti Joko: Ternyata paket saya habis*
[5/5 01.19] Betty Irwanti Joko: Ini saya nebeng wifi hp suami
[5/5 01.19] Betty Irwanti Joko: Ada apa ya Mas
[5/5 01.20] Betty Irwanti Joko: Jika urgen, dan besok saya belum aktif. Itu artinya saya belum sempat beli paketan. Walaupun saja ke 085647843966. Itu nomor suami yang masih on paketannya
[5/5 06.07] Lutfi Yulianto Iyan Odop6: Mau ngajak jadi PJ RWC sih, Mbak 😄
[5/5 07.56] Betty Irwanti Joko: Oh, hehee. Boleh
[5/5 07.56] Betty Irwanti Joko: Tugasnya ngapain aja nih
[5/5 07.57] Betty Irwanti Joko: Ini nunut Wifi hp suami hehe
[5/5 07.58] Betty Irwanti Joko: Nanti tak beli paketan
[5/5 07.59] Betty Irwanti Joko: Itu chalenge dimana? Ig atau fb?
[5/5 08.00] Betty Irwanti Joko: Aku ketinggalan informasi Rwc. Padahal kepengen banget ikut
[5/5 08.08] Lutfi Yulianto Iyan Odop6: Saya pawai bwntar y mbk 😅
[5/5 08.59] Lutfi Yulianto Iyan Odop6: Dua2nya mbak
[5/5 08.59] Lutfi Yulianto Iyan Odop6: Siappp
[5/5 08.59] Lutfi Yulianto Iyan Odop6: Tak masukin grup ya mbak
[5/5 12.40] Betty Irwanti Joko: Siap
[5/5 12.41] Betty Irwanti Joko: Baru buka grup
[5/5 12.41] Betty Irwanti Joko: Masih bingung
[5/5 12.41] Betty Irwanti Joko: Saya jadi Pj grup berapa ya 😆

Minggu sore, Ibu Jesi menyodorkan percakapan di atas kepada Ayah Jose. Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, ayah tersenyum selebar daun kelor. Itu artinya beliau mengizinkan istrinya untuk mengisi Ramadhan tahun ini dengan RCO dan...

"Yah, Ibu kepengin ikut One Day One Jus juga. Boleh nggak?"
"Boleh aja, ayuk sama aku. Tapi nggak usah nambahin grup. Grupmu sudah banyak kan?"
"Grupnya Ayah juga mulai banyak."
"Grup ngaji semua itu..."
"Iya, grup Tahajud juga ya Yah. Ibu suka baca kalau lagi kober (sempat)

(Ih, orang ini memang keturunan Kiai. Salehnya luar biasa.)

"Cek sendiri aja ya Yah, sehari satu jus."
"Satu Jus rata-rata 10 halaman bolak-balik. Mudah saja kalau niat."
Ibu Jesi menatap suaminya dengan keseriusan hakiki. Dia akan berusaha menjadi wanita salihah juga. Semoga...

Ibu Jesi mulai tilawah setelah salat Subuh sambil jaga Bebi karena Ayah Jose jamaah di Masjid dekat rumah, setelah itu mencuci piring bekas makan saur seluruh keluarga. Ajaibnya dia bisa langsung sampai di halaman ke 12. Itu artinya sisa tinggal sedikit halaman lagi.

Sambil memulai hari dengan mengurus Bebi, mengurus rumah dan sana sini sampailah di halaman ke 15 tepat setelah salat Duha setelah mandi pagi.

Sungguh rasanya sangat dimudahkan. Maka nikmat Tuhan mana lagi yang sanggup kita dustakan? Sebagai manusia kita wajib selalu bertawakal, berikhtiar dan bersabar.

Bahkan ketika diuji sebab dompet ketinggalan, Ibu Jesi harus bersabar. Memutar kembali perjalanan selama 15 menit untuk mencari dompet sampai ketemu. 15 menit berikutnya untuk berangkat lagi ke kota kecamatan. Itu artinya ada lima belas menit pertama yang terbuang dan lima belas menit terakhir untuk kembali pulang ke rumah. Jika ditotal sudah satu jam menyusuri sepanjang jalan desa Binangun sampai Kawunganten kompleks pasar.

(Wis ngono bayangan dewek baen ya): bayangkan saja sendiri. Jangan ajak-ajak Ibu Jesi lagi. Padahal untuk sekadar belanjanya, hanya membutuhkan waktu kurang dari setengah jam saja. Jam sebelas sudah sampai rumah dan teparlah kemudian. Tidur siang gasik sebab pusing menelisik. Ya Rabbi. Semua karena dia manusia tempatnya salah dan lupa.

Mungkin jamaah salat 'Isya tadi juga ada yang lupa, saat dia salat ngebut nututi imamnya. Ibu Jesi yang ada di shaf belakangnya hanya menahan ngilu di dada.

"Ini orang sudah lupa aturan makmum masbuk apa ya. Harus dia manut imamnya kok. Tinggal nambahin nanti kurang berapa. Lha ini kok malah jungkir balik nggak keruan tanpa aturan."

Maafkan Ibu Jesi ya Allah, kenapa harus sibuk ngurusi salat orang lain. Salatnya sendiri saja belum benar.

"Bu, kok belum tidur?"
Ibu Jesi menengok.
"Lagi draft, Yah. Mau posting. Siapa tahu bisa jadi buku."
"Emang sudah selesai baca satu jus?"
"Sudah. Sejak tadi sore. Ayah sudah?"
"Sudah, barusan baca kan? Emangnya nggak kedengaran?"
"Dengar, dikit. Kan suaranya lirih kan?"
Ayah Jesi mencium kening Bebi Jesi dan istrinya (Sensor)

"Ya sudah ayuk tidur. Jangan main gadget terus."

Ibu Jesi melongo.
"Ya ayuk tidur"

Ibu Jesi sudah memasang alarm pukul 03.00 dengan niat mau memasak sayur buat menu saur. Tadi pagi sudah belanja sayuran meski ada bahan lauk yang belum terbeli.

Rencananya di pasar Cigebret pagi ini nanti kepengin hunting bahan yang dimaksud. Semoga ada ya. Jadi, buat Ayah Jose: Siapin aja budgetnya, paling nggak satu lembar uang kertas berwarna merah. Seperti jatah biasanya buat Mbak Uti pasar tiap Selasa dan Jumat.

#CleverFood
For
#CleverFamily

***

@RumahClever, Cilacap, 6 Mei 2019, 22.46
1 Ramadhan 1440 H.

Ada yang tahu nggak bahan yang belum terbeli itu apa? Boleh deh tebak di kolom komentar ya! Ibu Jesi tunggu 😍

Betty Clever
Betty Clever Lifestyle Blogger

3 komentar untuk "Percayalah, Hidup Itu Ujian"