#Day4
#KelasNonFiksi
#OdopBatch7
Bismillah
Alhamdulillah
Selamat
hari Kamis, Semoga kita semua selalu bisa tersenyum manis. Meski tengah bulan
isi dompet mulai tipis, kita tidak boleh pesimis. (Hehe, curcol always).
Meski
tengah bulan begini, aku tetap optimis kok, buktinya aku selalu semangat apapun
yang terjadi. (Ciee). Saking semangatnya, sampai-sampai naskah antologi yang
DL-nya masih sebulan, sudah kuselesaikan. Sampai-sampai (lagi) sejak pagi aku
tak sempat memegang gawai, seedikitpun. Melirikpun tidak, hmm. Pasang status di
WA story-pun tidak.
Mungkin
akan ada yang berpikir: Ini Ibu Jesi, tumben. Biasanya selalu update.
Mungkin
postingan kali ini bisa menjadi updateku kemudian.
Sore
kemarin, sepulang sekolah, Kakak Jesi merajuk. Dia memang suka begitu kalau
ketemu ibunya sepulang lembur. Iya, kemarin memang lembur sampai sore, karena
ada pekerjaan yang harus diselesaikan segera.
Aku
baru saja menaruh tas kerjaku, belum mengganti baju kerja dengan baju biasa. Kakak
Jesi sudah menyapaku dengan berbagai pertanyaan yang bertubi-tubi. Sampai
kewalahan aku menjawabanya.
Pertanyaan-pertanyaan
yang kujawab sekenanya, ternyata membuatnya menjadi merajuk. Ia merajuk,
meminta diajak ke sekolah. Padahal kan aku baru saja pulang dari sekolah.
Sekolah sudah tutup kan ya?
Pernahkah
Yahnda Bunda mengalami hal serupa demikian?
Aku
tergopoh-gopoh, berganti baju biasa, menggendong dengan jarit kemudian mengayuh
sepeda lagi, menuju ke sekolah. Bayangkan saja, (eh, tidak usah ding. Biar aku
saja. Yahnda Bunda jangan!)
Sesampai
di sekolah, memang sekolahnya sudah tutup. Kakak Jesi minta ke PAUD yang berada
di belakang sekolah, jadilah aku mengayuh sepeda lagi. Dengan mengambil jalan
memutar, sampailah aku dan puteri kecil di sana.
Aku diam,
aku lelah. Tapi, tidak demikian dengan puteri kecilku, dia sumringah. Ah,
lagi-lagi dia sempurna menunjukkan kecerdasan, dengan caranya.
Aku
pernah baca di internet, soal kecerdasan pada anak-anak.
Apa itu Kecerdasan?
Dikutip
dari laman web kompasiana.com, Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia):
ke.cer.das.an adalah perihal cerdas,
atau bisa juga disebut dengan intelegensi. Kecerdasan juga bisa diartikan
sebagai kesempurnaan perkembangan akal budi (seperti kepandaian, ketajaman
pikiran).
Dalam
mengartikan kecerdasan, para ahli mempunyai pengertian yang beragam. Kecerdasan
atau intelegensi dapat dipandang sebagai kemampuan memahami dunia, berpikir
rasional, dan menggunakan sumber-sumber secara efektif pada saat dihadapkan
dengan tantangan.
Ada juga yang berpendapat bahwa pengertian kecerdasan adalah
kemampuan general manusia untuk melakukan tindakan-tindakan yang mempunyai
tujuan dan berpikir dengan cara rasional. Selain itu, kecerdasan dapat juga
diartikan sebagai kemampuan pribadi untuk memahami, melakukan inovasi, dan
memberikan solusi terhadap dalam berbagai situasi.
Manusia
adalah makhluk yang diciptakan Tuhan yang paling unggul sebab diberikan
kecerdasan yang merupakan anugerah sekaligus menjadi kelebihan dibandingkan
makhluk Tuhan lainnya.
Oke,
baiklah.
Kembali ke soal Kakak Jesi, dengan segala kecerdasan yang dimilikinya.
Puteri kecilku baru berumur dua tahun sepuluh bulan. Dia sudah bisa
mengungkapkan apapun, dengan bahasa Indonesia yang sangat jelas sejak umur satu
tahun. Bahkan di usia dua tahun, beberapa kata dalam bahasa Inggris, dia sudah
bisa melafalkannya.
Sebagai
orangtua yang ingin anaknya semakin cerdas, akupun kembali seluncuran di dunia
maya. Pada suatu hari, kutemukan referensi tentang konsep kecerdasan majemuk.
Yang paling menarik bagiku, ada di web morinagaplatinum.com.
Berikut sadurannya, kutarik kemari ya.
Apakah
Bunda pernah mendengar konsep kecerdasan majemuk? Pakar pendidikan dari Amerika
Serikat, Profesor Howard Gardner, adalah orang yang mengembangkan konsep ini.
Ia memerlihatkan bahwa ternyata ada delapan kecerdasan majemuk yaitu;
linguistik, logika matematika, musikal, kinestetik, visual spasial,
interpersonal, intrapersonal, dan naturalis.
Perlu
Bunda ingat dan garis bawahi jika tiap individu memiliki bakat berbeda. Ada
yang berbakat di bidang eksakta seperti matematika, ada pula yang lebih
menonjol di bidang olahraga. Hal ini bukan berarti yang jago matematika lebih
superior ketimbang yang berbakat di bidang olahraga. Bimbingan dan asahan yang
tepat akan memberikan hasil yang baik, apa pun bakat yang dimiliki Si Kecil.
Untuk tahu bagaimana menangani Si Kecil, kita harus mengenali kecerdasan
majemuk yang dimilikinya.
Sebagai
orangtua, Bunda dan pasanganlah yang paling mengenal Si Kecil karena pasti
sering menghabiskan waktu bersamanya. Untuk mengidentifikasi kecerdasan majemuk
Si Kecil, perhatikan tindak tanduknya dengan seksama.
Berikut delapan kecerdasan majemuk menurut Profesor Howard Gardner:
1. Kecerdasan Linguistik
Kecerdasan
yang dimiliki oleh anak yang gemar membaca, menulis, dan berbicara. Umumnya
anak lebih menonjol dalam bidang mengarang cerita, menulis puisi,, storytelling
(mendongeng/bercerita), diskusi, atau berdebat.
2. Kecerdasan Logika Matematik
Si
Kecil yang menonjol dalam bidang ini memiliki kemampuan lebih untuk memecahkan
masalah. Hal tersebut bisa dilihat dari kegemaran anak bermain puzzle, menyusun
angka atau kalimat, bereksperimen, mengajukan berbagai pertanyaan, dan mahir
menganalisa keadaan atau orang lain.
3. Kecerdasan Visual Spasial
Si Kecil
suka menggambar, membuat figur dengan lilin mainan, atau membuat bangunan
dengan Lego atau balok? Berarti ia memiliki kecerdasan visual spasial. Selain
itu, ia juga menonjol dalam bangun ruang, sehingga mahir membaca peta dan
memvisualisasi benda serta bangunan.
4. Kecerdasan Intrapersonal
Si
Kecil yang memiliki kecerdasan ini umumnya lebih tenang, dewasa, dan dapat
mengatur diri dengan baik. Ia mampu mengintrospeksi diri sendiri, memahami
makna dan tujuan hidup yang baik, memiliki emosi yang stabil dan kepercayaan
diri yang baik. Ia dapat memotivasi diri untuk melakukan sesuatu tanpa disuruh
oleh orangtua, memiliki kreativitas, serta kebijaksanaan.
5. Kecerdasan Interpersonal
Jika
Si Kecil mudah akrab, mampu berkomunikasi efektif, dan memiliki kemampuan sosial
baik maka ia termasuk individu yang dikaruniai kecerdasan interpersonal. Ia
biasanya senang bekerja dalam kelompok.
6. Kecerdasan Kinestetik
Anak
yang memiliki kecerdasan kinestetik umumnya atletis, mahir dalam berbagai
olahraga dan aktivitas fisik; seperti menari, mengendarai sepeda, berenang, dan
bermain bola. Ia pun umumnya memiliki keseimbangan tubuh yang baik. Si Kecil
juga dapat mengekspresikan diri dengan baik melalui bahasa tubuh dan dapat
mencontoh gerakan dengan cepat.
7. Kecerdasan Naturalis
Kecerdasan
naturalis artinya Si Kecil sangat tertarik kepada alam, tumbuhan, hewan, dan
lingkungan. Gemar bermain di luar, menikmati alam, senang berkebun, dan
penyayang binatang.
8. Kecerdasan Musikal
Dari
namanya tentu Bunda sudah bisa menebak, ya? Jika Si Kecil mahir mengenali nada,
irama, dan bunyi juga pandai bernyanyi serta bermain alat musik berarti ia
termasuk anak yang memiliki kecerdasan musikal.
Setelah membaca referensi tersebut, aku jadi berpikir. Kecerdasa yang dimiliki oleh Kakak Jesi itu kecerdasan apa saja ya?
Bagaimana, dengan Yahnda Bunda sendiri? Apakah sudah tahu kecerdasan majemuk Si kecil? Terus stimulasi bakatnya hingga
ia bisa mencapai hasil yang maksimal. Dan jangan bandingkan ia dengan siapa pun
karena jelas-jelas memiliki bakat berbeda. Ingat, masing-masing individu
dikaruniai kecerdasan majemuk yang berbeda-beda.
We were born original, we don't grow as a copy. (Quotes Bahasa Inggris)
Wahai
ibu, setiap ucapanmu adalah doa. Jaga lisan, hindari sumpah serapah. Jangan
pernah membandingkan anak dengan anak orang lain. Mereka juga punya hati, punya
malu dan harga diri. - Zeeya Amir.
Semoga bermanfaat ya...
Bagus mbak artikelnya, sepertinya mbak Betty banyak mengulas parenting yah.
BalasHapussaya belum jadi orang tua, tapi perlu tau ilmu untuk menjadi orang tua ya mba, ekekeke
BalasHapusBagus mbak..jadi belajar tentang parenting..terima kasih mbak
BalasHapusSubhanallah dapet ilmu luarbiasa...
BalasHapusArtikel psikologi yang aku suka kakak,
BalasHapus#semangat
Wah, ilmu yg sangat bermanfaat sekali ini mba Betty, terimakasih sdh membagikan tulsiannya
BalasHapusTerimakasih informasinya mbaa ❤️
BalasHapusSalah satu artikel yang oernah diulas tirto.id. memang dasarnya setiap orang punya kecenderungan kepintaran yang berbeda
BalasHapusAku pernah baca buku yang aku lupa judul dan penulisnya hehe. Tentang kecerdasan manusia.
BalasHapusKecerdasan yang akhir-akhir ini aku analisa dan diajarkan Guruku adalah kecersasan manusia yang dibentuk dari respon, respek, peduli dan tanggung jawab.
Seorang ibu memang benar-benar hati hati dalam berucap ya mbak
BalasHapusMasyAllah penting banget buat memahami berbagai karakteristik murid makasih infonya ka
BalasHapus