Anak Cerdas Berasal dari Lingkungan yang Cerdas.




Anak yang cerdas berawal dari pernikahan dan kehamilan yang cerdas. 1000 hari pertama kelahiran anak cerdas itu adalah momen golden age yang sangat luar biasa bagi perkembangan jasmani dan rohaninya. Apabila ia tumbuh di lingkungan yang cerdas, bukan suatu hal yang mustahil kelak ia akan tumbuh menjadi anak yang cerdas pula.

Lingkungan menjadi hal yang mendorong anak untuk menjadi cerdas kemudian. Lantas, seperti apa lingkungan cerdas yang dapat mewujudkan terciptanya anak yang cerdas?

Anak yang cerdas berasal dari lingkungan yang cerdas, inilah 5 lingkungan cerdas yang dapat mewujudkan terciptanya anak yang cerdas pula:

1. Lingkungan sehat

Lingkungan yang paling utama dan pertama adalah lingkungan keluarga. Keluarga yang sehat dan memperhatikan kesehatan itu mutlak penting bagi tumbuh kembang anak agar menjadi cerdas sesuai dengan apa yang jadi harapan Bunda Yahnda sekalian. 

Keluarga atau dalam hal ini kusebut, lingkungan, yang sehat bisa dimulai dengan memberikan imunisasi dasar lengkap sesuai dengan usia anak dan tepat waktu. Terlepas dari ada beberapa Yahnda Bunda yang tidak melakukannya, tapi menurutku imunisasi itu perlu. Karena yang kutahu, imunisasi sangat berguna bagi imunitas si kecil. 

Lingkungan yang sehat perlu diupayakan bersama lingkungan sekitar rumah, tetangga misalnya, afau untuk area yang lebih luas adalah lingkungan masyarakat sekitar.

2. Lingkungan bersih

Untuk bisa menjadi lingkungan yang sehat, syarat utama yang harus dipenuhi adalah rumah harus selalu bersih. Barang-barang di runah harus bersih. Agar ketika si kecil bermain dan memegang benda-benda itu, tidak ada kuman, virus, dan bakteri yang dimungkinkan bisa masuk ke tubuhnya lewat jalan manapun. 

Apakah hanya di dalam rumah yang bersih? Tidak. Lagi-lagi lingkungan sekitar rumah, lingkungan sekolah (jika si kecil shdah sekolah) dan lingkungan sekitar harus membudidayakan hidup bersih. 

Biasakan tidak membuang sampah sembarangan, karena jika itu yang dilakukan oleh Ayah Bunda dan orang-orang di sekitar, bisa saja akan mengakibatkan banjir. Bahkan sangat bisa juga menimbulkan bau busuk, yang akan mencemari lingkungan.

3. Lingkungan ramah

Lingkungan yang ramah adalah lingkungan yang memungkinkan si kecil nyaman dalam menghadapi proses tumbuh kembang secada optimal. Lingkungan yang nyaman adalah lingkungan yang selalu mendukung anak, seperti apapun dan dalam keadaan bagaimanapun. 

Lingkungan yang nyaman adalah lingkungan yang tidak pernah ada bully-ing sedikitpun, tidak pernah ada sikap membandingkan anak satu dengan anak yang lain. Karena setiap anak tentu diciptakan berbeda, bahkan untuk kembar identik sekalipun. 

Aku dan suami sendiri berusaha untuk bisa memaksimalkan peran menjadi orangtua yang ramah agar puteri kecil tak pernah merasa kekurangan kasih sayang dari kedua orangtuanya. Karena lingkungan yang penuh akan kasih sayang akan membuat ia nyaman dan aman. 

4. Lingkungan disiplin 

Disiplin? Apakah disiplin perlu diajarkan sejak kecil? Saat bangun tidur di pagi hari apa yang Yahnda Bunda lakukan terhadapnya. Saat siang, sore dan malam apa juga yang dilakukan terhadapnya? 

Anak yang terbiasa disiplin, biasa bangun pagi jam sekian, biasa mandi jam sekian, biasa makan pagi jam sekian, biasa tidur siang jam sekian, pernahkah Yahnda Bunda mengontrol setiap jam berapa kegiatan itu dilakukan? 

Jujur, aku sendiri belum bisa melakukan ini secara maksimal, karena sejak pukul 07.00 pagi aku sudah meninggalkan puteri kecil di rumah bersama Mbah Utinya. Sekarang dia sering juga ikut ke sekolah dengan catatan dia sudah mulai suka main di PAUD, tapi aku selalu membiasakan, jam sekian harus pulang, jam sekian harus mandi dan lain-lain melalui pengertian yang sudah aku sampaikan ke Mbah Uti sebelumnya. 

5. Lingkungan agamis

Jelas ini sangat perlu, diantara hal yang paling penting inilah hal pertama yang harus dilakukan Yahnda Bunda. Bahkan sejak pertama kali si kecil lahir ke dunia, dia dibacakan adzan bukan? Lantas relakah kemudian dia tidak diperdengarkan bacaan-bacaan lain yang akan membuat rohaninya menjadi cerdas? 

Aku tidak bisa secara langsung melakukan ini semua, jelas aku butuh bantuan semua, terutama Ayah Jose. Kenapa? Karena beliau adalah idola puteri kecilku? Sebab apa? Siap beliau yang selalu rutin mengaji setiap selesai salat maghrib, dan beliau mengajak kami, istri dan anaknya. 

Kadang puteri kecil sering minta ikut Mbah Uti Kakung-nya ke masjid dekat Rumah Clever. Apa hanya sampai di situ? Tidak. Saat puteri kecil minta ikut ke sekolah, dia ikut masuk kelas dan ikut berdo'a sebelum kelas dimulai. Anak-anak di kelas membaca bacaan surat-surat pendek juga do'a-do'a harian. Puteri kecil menyimak tanpa kusadari. 

Saat dia mengaji, tanpa sengaja ia menggumam sendiri. Setiap bacaan yang kudengar, alhamdulillah benar. Alhamdulillah. 

Apakah yang sudah Bundha Yahnda lakukan untuk si kecil tercinta? Semoga yang kecil ini bisa bermanfaat ya.

Salam dari All Member The Clever Family From W House Nitikan Yogyakarta


Betty Clever
Betty Clever Lifestyle Blogger

1 komentar untuk "Anak Cerdas Berasal dari Lingkungan yang Cerdas. "