CHSGK6V2: PEMBIASAAN

CATATAN HARIAN SEORANG GURU KELAS 6 VOLUME 2

#CHSGK6V2
#cleverteacherforcleverstudents
#Pembiasaan

Memulai pembelajaran di awal tahun selalu menjadi hal yang mendebarkan. Hari pertama masuk sekolah bagi sebagian anak murid bisa jadi akan dikenang sepanjang hidupnya. Bagaimana mereka berkenalan dengan guru baru, dengan teman baru, suasana baru dan lainnya. Tidak seperti tahun lalu, tahun ini itu berlaku bagi anak murid saya. Saya dan mereka harus saling berkenalan meski 5 tahun sudah kami bertemu setiap harinya. Mereka berjumlah 17 orang yang terdiri dari 7 siswa perempuan dan 10 siswa laki-laki.

Di sekolah saya sendiri, hanya ada dua guru PNS (termasuk saya), satu orang PNS kepala sekolah, dua guru Wiyata Bhakti dan seorang PNS penjaga sekolah, serta 1 tenaga baru yang bertugas sebagai operator sekolah. Kepala sekolah dan operator adalah anggota baru yang masuk secara mutasi masing-masing pe 1 September dan 1 Agustus 2018. Selain ada juga guru yang purna tugas per 1 Mei dan 1 September. Dari semua hitungan itu, jelas sudah sekolah kami sangat kekurangan guru. Kami tidak mempunyai guru agama dan guru olahraga.

Setiap guru dari kelas bawah (1-3) dan kelas atas (4-6) masing-masing suka membuka cerita tentang bagaimana keadaan siswa setiap harinya. Bagaimana perkembangan kognitif, afektif dan psikomotor mereka. Bahkan sering terlibat diskusi seru dengan topik salah satu siswa. Bagaimana tidak hot diskusinya, wong semua guru di sekolah saya itu rumahnya dekat jaraknya dengan sekolah.

Saya sendiri hanya lima menit jalan kaki saja, sudah sampai. Meskipun di awal tugas dulu, saya sempat harus bergerilya jauh menyusuri beberapa desa untuk bisa sampai di tempat tugas yang berada di perbatasan kabupaten.

Hampir setiap guru tahu dan paham masing-masing kelas ada berapa siswa dan paling tidak hafal nama-nama mereka. Jadi, tidak berlaku guru hanya tahu nama murid di kelasnya saja, tapi saya hafal dan paham seluruh anak dari kelas 1-6. Wajar saja bukan? Karena anak murid juga banyak yang memang tetangga saya.

Kelas 6 tahun ini, tidak ada yang rumahnya berdekatan dengan rumah saya. Rata-rata diantara mereka rumahnya jauh dan harus bersepeda setiap harinya. Istimewanya, ada banyak nama anak di kelas yang menurut saya unik, hingga kemudian saya coba memakai nama mereka dalam satu dua karya. Usul punya usul, ada salah satu anak yang sudah mengenal cinta. Ketertarikan pada lawan jenis yang harus selalu diawasi langkah dan gerak-geriknya. Karena tentu saja di umur mereka yang sudah mulai menginjak remaja, puber menunjukkan tandanya. angat berbakat dalam dunia gambar menggambar.

Saat masih mengampu kelas 6 angkatan tahun lalu, saya sudah sering memikirkan mereka, entahlah. Saya meragukan apakah saya bisa, sebab tahun lalu saja yang notabene kelas 6 bersama saya sejak dari kelas 5 saya ngos-ngosan membersamai. Apalagi sekarang ini, benar-benar kali pertama saya dan mereka akan bertemu setiap hari di kelas. Saya harus belajar untuk mencintai mereka. Memberikan apa yang terbaik untuk mereka semua. Meski saya harus berbagi perhatian dengan adik kelas mereka yang ruangnya bersebelahan.

Pertanyaannya, bagaimana saya nantinya bisa sedemikian memahami mereka? Jawabannya tidak lain dan tidak bukan adalah karena sejak mereka duduk di kelas 5 saya selalu memperhatikan mereka. Selalubsaja saya berpikir bagaimana cara menaklukkan mereka. Rencana yang memang sudah biasa saya dan sekolah terapkan pada kelas enamku tercinta dan pada kelas limaku sejak lama, sekitar lima tahunan.

Apa sajakah rencana itu?

1. Saya menyusun urutan absen berdasarkan abjad, bukan berdasarkan nomor induk siswa. Karena biasanya saat ujian, urutan duduk diurutkan berdasarkan abjad, bukan nomor induk siswa. Urutan nomor induk memang selazimnya dipakai sewaktu kelas 1-5, untuk memudahkan guru mengecek. Yang mana siswa tinggal kelas, siswa lama, dan siswa baru.

2. Sebelum masuk anak murid berbaris dengan urutan baris dari siswa yang paling rendah tinggi badannya. Yang bertugas menyiapkan dimulai dari urutan absen pertama di daftar kelas. Saat sudah masuk kelas, yang bertugas memimpin do'a adalah siswa dengan urutan absen terbawah. Jadi, pasangannya adalah absen 1 dengan absen 17. Absen 2 dengan absen 16. Absen 3 dengan absen 15 dan seterusnya. Ada keganjilan?

3. Satu orang dobel tugas menyiapkan saat baris dan memimpin berdo'a, dialah siswa dengan nomor absen 9.

4. Setiap selesai berdo'a memulai pelajaran, anak murid langsung otomatis membaca Nadham Asmaul Husna, lengkap dengan do'a keselamatan di dalamnya. Membaca Al Quran Surat Al 'Alaq dan Al Qadar setelah itu mereka membaca pembukaan UUD 1945 secara lengkap dan menghapal nama 34 provinsi di Indonesia. Sebagian besar dari mereka memang sudah hafal Asmaul Husna sejak kelas 5, karena di kelas 5 dari guru kelasmya memang juga melakukan pembiasaan ini setiap pagi. Di kelas 6, saya hanya meneruskan. Ini sebuah nilai plus bagi sekolah.

5. Di bagian paling akhir, ada sesi menyanyikan lagu wajib nasional. Ini sesuai petunjuk dari dinas terkait, untuk membiasakan diri akrab dengan lagu yang membangkitkan semangat nasionalisme. Diharapkan anak murid jaman now tidak hanya mendengarkan lagu yang up to date saja, tapi lagu nasional Indonesia juga harus tahu. Tidak lucu kan kalau anak kelas 6 tidak hafal lagu Indonesia Raya?

6. Diluar pembiasaan setiap pagi, ada beberapa rencana kegiatan lain yang memang juga hanya meneruskan kebiasaan kelas 6 yang lalu. Diantaranya, tugas piket dibagi dalam tiga tim, dengan masa kerja dua kali dalam seminggu. Kenapa? Supaya tugas yang berat menjadi ringan. Piket jika anaknya sedikit, sering tetap tidak piket. Oleh sebab itu setiap harinya saya tentukan tujuh orang sesuai urutan absen. Supaya ketika satu orang atau beberapa orang sedang malas piket, ada teman lain yang menggantikan atau mengingatkan untuk melaksanakan.

7. Tugas piket adalah menjaga kebersihan kelas sepanjang hari, baik di pagi, saat istirahat maupun siang setelah pulang. Mengambilkan kapur ketika kapur di kelas habis, membersihkan papan tulis ketika papan tulisnya penuh, membersihkan lingkungan depan dan belakang kelas itu sebagian tugas regu piket hari itu. Tentu saja, yang tidak bertugas piket pun harus ringan tangan. Tetap membantu meskipun tugas piket bukan pada hari itu. Inilah cara saya melihat mana anak murid yang terbiasa menjaga kebersihan sejak dari rumah. Darimana lagi mereka belajar peduli kebersihan kalau bukan dari rumah mereka sendiri? Jika mereka rajin, tanpa dirusuh pun mereka akan mau menyapu ketika ruang kelasnya kotor. Thas the real clever student's ever.

8. Tadarus setiap hari Jumat pagi akan diteruskan, ditambah dengan Shalat Duha sebelumnya. Kenapa setiap Jumat, karena supaya sinkron demgan jadwal pelajaran yang memang pas Pendidikan Agama Islam (PAI). Sengaja saya meletakkan PAI di hari Jumat, sebab saya ingin meraih berlimpah barokah bersama anak murid saya. Ini akan saya bahas pada episode tersendiri.

9. Setiap hari Senin pagi, anak murid kelas 6 juga menjadi tim inti petugas upacara. Mereka bertugas secara mandiri dibawah instruksi pembina yang biasa melatih mereka. Tanpa banyak disuruh ini itu, mereka sudah paham akan tugasnya masing-masing.

10. Setiap hari Sabtu, anak murid kelas 6, berbaris paling depan untuk mengikuti kegiatan senam bersama. Agenda ini sudah rutin sejak lama. Karena memang sudah menjadi program sekolah, bahwa setiap Senin sampai Jumat full materi sedangkan di hari Sabtu diisi dengan segala pembelajaran berkaitan dengan Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Olahraga dan Kesenian (Penjaskes) diselenggarakan satu hari full. Sebagai kegiatan ekstra juga ada latihan drumband dan latihan pramuka.

Dan masih banyak lagi rencana kegiatan yang lainnya.

*

#komunitasonedayonepost
#ODOP_6
#day25

#1153kata
#CleverStory
Rumah Clever, Cilacap, 24 September 2018: 21.51.
Ibu Jesi.

**

Betty Clever
Betty Clever Lifestyle Blogger

4 komentar untuk "CHSGK6V2: PEMBIASAAN"

  1. Saya juga guru di desa, tapi guru SMP. Jadi bs ikut merasakan asyiiknya Kakak jd guru SD tu spt apa hehe..

    BalasHapus
  2. Salam kenal..

    Wah semangat ya menjadi guru, semoga bisa menghasilkan murid" yg cerdas bersikap. Keren, selalu suka dan kagum dengan guru" yang antusias terhadap muridnya.. Keep writing ^^

    BalasHapus