Isa Bela Part 10

ISA BELA
#Part10

Petang ini, selepas salat Maghrib aku menunggunya di serambi masjid depan rumahnya. Sejak adzan tadi Isa tak juga terlihat batang hidungnya. Di mana gerangan dia berada. Dadaku berdegup, setiap ada suara kendaraan lewat di jalan depan sana. Apakah itu, Isa? Atau yang lainnya. Tidak biasanya dia begini. Membuatku lama menunggu, tanpa kabar dan konfirmasi terlebih dahulu.

Aku menatap langit malam, hitam dan pekat. Meski begitu, satu dua bintang membentuk rasinya. Itu sangat membantu para nelayan untuk menentukan arah.
"Nak, Bela!" ada suara dari dalam masjid, aku menoleh.
"Ada titipan pesan dari Isa." seseorang itu membuka percakapan.
"Oh, nggih Pak. Kebetulan saya sedang menunggunya." jawabku sederhana saja.

"Isa tidak usah ditunggu lagi, dia sudah pergi ke Jakarta. Pagi tadi, dia di telepon bos lamanya. Disuruh berangkat ke sana. Katanya dia tak sempat menghubungimu, karena tidak punya pulsa dan ponselnya ditinggalkan di rumah. Pesannya, lanjutkan saja agenda yang sudah direncanakan, dia mendukungmu. Isa pasti akan meneleponmu begitu sudah punya uang untuk membeli gadget yang baru."

Penjelasan Ayah Isa mengagetkanku. Ya Tuhan, separuh jiwaku pergi. Rasanya seperti ada yang hilang dalam diri. Rasanya seperti anak buah kapal yang kehilangan nahkodanya.

Kuhela napas panjang, berusaha menggenapkan kepingan hati yang serasa hilang.

*

Dua minggu berikutnya

Aku memberanikan diri menjadi narahubung untuk acara sepenting ini. Mengambil alih tugas Isa sebagai humas untuk menghubungkan semua komponen penting yang diperlukan dalam pembentukan alumni. Sungguh, ini pengalaman luar biasa. Secara tidak langsung aku belajar segala hal tentang public relation.

Pembentukan ikatan alumni telah sukses dilaksanakan. Tanpa kuduga sebelumnya, aku mendapatkan amanah yang sama dengan  kemarin, saat bertugas sebagai panitia temu alumni. Julukan dua sejoli hampir-hampir melekat padaku dan Isa, pasangan sekretaris dan humas yang cocok satu sama lain, itu kata Mbak Naya.

Duh, Gusti Allah Yang Maha Agung. Ingin sekali aku menceritakan semua yang terjadi pada Isa. Semoga ia disana baik-baik saja. Semoga dia ingat padaku. Ingat pada seseorang yang sungguh-sungguh menunggu kabar darinya, hingga kapanpun saat itu tiba.

**

#komunitasonedayonepost
#ODOP_6
#day19

#323kata
#CleverStory
Clever Class, Cilacap, 18 September 2018: 08.08
Ibu Jesi.

****

Betty Clever
Betty Clever Lifestyle Blogger

Posting Komentar untuk "Isa Bela Part 10"