(NOT) A BEAUTIFUL MARRIAGE: MASIH JUGA LANJUTAN BAGIAN SATU

(NOT)  A BEAUTIFUL MARRIAGE
Oleh Betty Irwanti

Lanjutan
#Bagian1

"Wah, asyikkk. Ide yang bagus tante sayang. Mamah belum pernah ngajakin aku masak bareng. Katanya aku suka bikin rusuh," seru Ira sambil memanyunkan bibirnya.

Mbak Sari mengangguk mantap sambil menjawab, "Memang iya, kok!"

Aku masuk ke dapur, memeriksa kantong belanja dan bersiap memasak. Aku percaya pada penjagaan Mbak Sari terhadap Rudi, ditambah ada Ira. Rasanya pas sekali kalau Rudi menjadi adiknya.

Eh, tunggu. Saat aku mengeluarkan barang belanjaan dari dalam kantong aku teringat sesuatu. Bahan masakan yang aku lihat saat ini mengingatkanku pada sesuatu. Salah satu bahannya adalah favorit ayahnya Rudi.

Uh, benar-benar sulit dipercaya. Kenapa harus mengingatnya hanya karena melihat, wortel? Roan sangat suka wortel, bahkan yang mentah pun sering dia gado pake sambal. Dijadikan camilan semacam rujak.

Mbak Sari masuk ke dapur tanpa kuketahui, ternyata aku melamun. Aku kaget.

"Eh, Mbak Sari. Sudah selesai nyuapinnya mbak?" tanyaku spontan.

"Sudah. Malah Rudi lahap. Habis banyak," jawab mbak Sari.

"Ira sekarang lagi sama Rudi kah Mbak?" tanyaku kemudian.

"Iya, itu di depan. Katanya biarin tante yang masak sendiri," lanjut Mbak Sari sambil berlalu meninggalkanku. Sepertinya dia kembali ke depan.

*

Beberapa jam kemudian, masakan sudah siap. Aku menatanya di meja makan. Aku beranjak mencari Rudi ke depan.

"Lho, kok tidak ada. Kemana Mbak Sari membawanya?"

Mumpung Rudi masih sama Mbak Sari, aku mau mandi. Membersihkan badanku yang kotor dan berkeringat. Setelah itu, aku mengambil wudhu terus salat.

Eh, salat? Berapa waktu kemarin aku sedikit lalai. Ya Rabb, aku ingin kembali mendekat pada-Mu. Tolonglah hamba-Mu ini. Selamatkan aku dari semua penderitaan ini.

Lama, aku bersujud mohon ampun pada Yang Maha Kuasa, meratapi semua kisahku selama ini. Meneteskan banyak air mata membuatku sedikit terlihat sembab. Aku bangun, saat suara Mbak Sari terdengar dari depan rumah. Rudi dan Ira sudah pulang. Aku menyambut mereka.

Rudi berpindah gendongan, rupanya dia tertidur. Aku merebahkannya di pembaringan. Mbak Sari terlihat membuka tudung saji di meja makan.

"Rin, kamu masaknya banyak sekali macamnya. Biasanya satu bahan ya, hanya aku jadikan satu macam masakan. Kalau itu tadi ada wortel ya hanya aku jadikan sop biasanya. Lha ini, ada capcay, ada bakwan udang, ada puding juga. Kamu kreatif ya. Mas Ali pasti suka." Mbak Sari menjelaskan panjang lebar.

Aku tersenyum dipuji begitu, "Mas Ali, kapan pulang mbak?"

"Mungkin nanti malam. Ini tadi dia telpon, katanya sudah bongkar muatan. Habis Asar langsung pulang,"

"Mas Ali, membawa muatan apa sih Mbak?"

"Mas Ali membawa padi, Rin. Dia beli padi dari petani sekitar sini. Terus dia antar ke pedagang besar di kota. Kebetulan sekarang jadwalnya lagi ke Bandung."

"Ya sudah, aku mau istirahat dulu. Sebentar lagi mau antar Ira mau mengaji. Ira belum mau tidur siang, biarkan saja dia nonton TV. Nanti kan dia siap-siap sendiri. Kalau sudah siap biasanya dia akan mencari aku, minta dianterin. Ngajinya jauh soalnya,"

"Iya Mbak, aku juga mau menjaga Rudi. Mbak Sari belum terlihat makan siang ini?”

"Iya Rin, aku mau makan dulu sebelum istirahat. Aku juga belum sholat Dhuhur," lanjut Mbak Sari.

Aku hanya mengangguk, lalu menuju kamar di mana ada Rudi yang masih lelap dalam tidurnya.

Sepanjang sore itu dalam hati, aku penasaran. Mas Ali muat ke Bandung sebelah mana ya? Tanyaku dalam hati.

Aku juga penasaran, kenapa Rudi bisa langsung dekat dengan mbak Sari dan Ira. Hubungan keluarga yang begitu indah dirasa. Jika saja aku menjumpainya sejak lama.

Hubungan yang indah antara sesama anggota keluarga, saling menyayangi sepertinya. Harmonis sekali. Rasanya ingin bisa seperti mereka. Keluarga yang harmonis dengan orang tua dan anak yang manis. Sungguh pernikahan yang begitu indah.

**

#komunitasonedayonepost
#ODOP_6
#day34

#587kata
#CleverWriting
Clever Class, Cilacap, 3 Oktober 2018: 11.11.
Ibu Jesi.

***

Betty Clever
Betty Clever Lifestyle Blogger

Posting Komentar untuk "(NOT) A BEAUTIFUL MARRIAGE: MASIH JUGA LANJUTAN BAGIAN SATU"