TAHU DAN TAPE
Oleh Betty Irwanti
"Tahu dan Tape" adalah makanan favorit rekanku, teman satu pendidikan. Cerita ini sudah lama kusimpan dan tidak kupublikasikan, sejak delapan tahun yang lalu. Apakah Anda cukup penasaran? Jawabnya, bisa iya bisa juga tidak.
Oke! Jadi, ceritanya begini.
Panggil saja dia, Samin. Samin bertugas di Armada Pelabuhan Divisi Pangkalan TNI Angkatan Laut. Dia baru saja dimutasikan tugas oleh atasannya ke bagian Kapal Selam Angkatan Laut. Tempat tugas yang sama denganku saat ini.
Mutasi tugas itu sangat tiba-tiba. Itu membuatnya pergi tanpa persiapan ataupun prosesi pamitan kepada teman-temannya, itu menurut ceritanya pada suatu hari.
Menurut desas-desus yang kudengar, ada dugaan kuat kalau dia dipecat dari kesatuannya atas tuduhan menenggelamkan kapal selam bersama awaknya. Kenapa bisa?
Aku penasaran, bahkan saat penasaran. Beberapa hari aku harus banyak mengumpulkan informasi penyebab dimutasikannya Samin.
Pada suatu hari, aku melihat ada seorang tamu yang mendatangi Kepala Kantor Pelabuhan. Saat kutanyakan apa maksud kedatangannya, dia bilang akan mengadakan wawancara khusus dengan Samin. Aku semakin penasaran. Apakah ini perihal Samin?
Aku mempersilakan dia duduk di kursi tamu ruangan Kepala Kantor, kupanggilkan Samin. Aku menguping dibalik pintu, meski tidak begitu jelas. Saat diwawancarai di dalam ruang kantor Kepala Pelabuhan, dia ditanyai serius oleh atasannya.
Beberapa saat kemudian, muncul beberapa tamu lain. Mereka mengaku sebagai wartawan yang juga ingin mewawancarai Samin. Aku menjelaskan bahwa yang mereka maksud sedang menemui tamu di ruangan Kepala Kantor.
Beberapa saat menunggu, Samin keluar dari ruangan bersama tamu tadi dan Pak Kepala Kantor. Sontak beberapa wartawan yang duduk bersamaku beranjak dan siap merekam apa yang dia katakan.
Dia mengaku tidak bersalah.
"Bagaimana kronologis kejadian tenggelamnya kapal selam itu, Pak Samin?" tanya seorang wartawan kepada Samin.
Si Samin menjawab dengan muka tenang, “Waktu kejadian kapal selam itu tenggelam, saya malah sedang bebas tugas, dan sedang bersiap untuk tidur. Saya habis kekenyangan makan tahu dan tape."
“Lantas apa yang Anda lakukan sebelum tidur?” tanya wartawan yang lain.
“Ya seperti kebiasaan di kampung. Habis makan saya kegerahan. Lalu, saya buka jendela sebelum tidur. Habis di kapal selam tidak ada AC sih!!", jawabnya dengan santai.
Seisi ruangan kaget dengan jawaban si Samin. Lalu tertawa bersama.
Jadi, semua gara-gara tahu dan tape?
*
#357kata
#komunitasonedayonepost
#ODOP_6
#day52
#CleverStory
Clever Class, Cilacap, 22 Oktober 2018: 09.15.
Ibu Jesi.
**
Postingan ini juga disertakan dalam One Day One Post bersama Estrilook Community.
#OneDayOnePost
#EstrilookCommunity
#Day10
***
Hehe, bukan karena kekenyangan makan tahu dan tempe ini mah. Tapi karena pak Samin nya kreatif bingits :D
BalasHapusHahaha...lucu bun
BalasHapushahahaha
HapusTahu dan tape atau tahu dan tempe mbak?
BalasHapusFf nya lucu 😊
tahu dan tape? hehhehe...sedikit koreksi mbak, pak samin bilangnya "tahu dan tempe"
BalasHapusSaya mulai koleng. Tak edit yess. Makasih ya
Hapuswkwkwk unik banget ini ceritanya
BalasHapusasyikk
HapusYa terang aja tenggelam,pak. Buka jendela di kapal selam. Wkwkwk...
BalasHapusHa ... ha... ha...
BalasHapusSemula aku pikir karena makan tahu dan tempe, ternyata tahu dan tape...
BalasHapusAwalnya masih bingung kisahnya. Setelah sampai bagian akhir baru ngakak mbak. Ternyata karena jendela kapal selam dibuka ��
BalasHapusHahahah...
BalasHapusPak Samin pak Samin...
Ada-ada aja..
Bikin ngekek nih mb.
Ceritanya lucu. Kupikir ending ya rada2 serius gitu. Ternyata malah lucu. hahaha
BalasHapusHaha.. bisa aja bikin beginian, Mbak :D
BalasHapusOalah, pak Samin, Pak Samin. Haha ....
BalasHapusSaya sih terhibur baca ceritanya. Lucu, Mbak. Biar ada selingan, jangan baca yang serius melulu......
BalasHapus