Ibu Jesi Memilih Sekolah 2,5 Tahun Lagi





#Day9
#OneDayOnePost
#EstrilookCommunity

#Day9
#OneDayOnePost
#KomunitasODOP
#PjOprecOdop7
#GrupTokyo
#DosbingNAC

PERTIMBANGAN MEMILIH SEKOLAH UNTUK ANAK

Anakku baru berumur 2,5 tahun. Ini artinya masih ada rentang waktu 2-3 tahun lagi untuk memasukkannya ke sekolah. Bisa jadi PAUD dulu atau bisa juga langsung masuk TK, itu semua belum pasti.

Jelasnya, kami ingin dia tumbuh sempurna di lingkungan keluarga dahulu. Sebelum ia bergaul di ranah lingkungan yang lebih luas, aku ingin dia puas bermain di rumah. Kenapa? Supaya saat dia bersekolah, dia tidak akan bermain-main lagi.

Bermain itu perlu, tapi saat sekolah minimal dia sudah bisa full konsentrasi dan mengerti apa saja tugas serta kewajibannya. Yang kumau ketika dia masuk sekolah, dia sudah siap. Tidak ada lagi drama-drama bangun tidur misalnya. Saat harus mandi pagi, saat harus sarapan sendiri dan pergi ke sekolah tak perlu ditunggui. Nah, itu semua butuh waktu kan? Pembiasan jelas membutuhkan masa, tak bisa serta merta kuasa.

Aku dan suami sendiri belum pernah secara khusus membicarakan mau kemana puteri kecil kami akan bersekolah kelak. Rasanya masih terlalu dini. Karena kebetulan latar belakang pekerjaan kami juga di bidang pendidikan yang setiap hari berhadapan dengan anak-anak, kami sudah jauh mempunyai pandangan.

Masuk sekolah sekarang sudah jelas ada aturannya. Sistem zonasi pula telah diterapkan tanpa memandang sesiapa. Lantas, ketika aku seorang guru di sekolah A yang jaraknya kurang dari 100 meter dari rumah, apakah anakku akan bersekolah di tempat lain?

Pilihan sebenarnya ada, tapi jarak yang sangat jauh membuatku mungkin belum bisa melepas begitu saja. Bisa jadi aku akan memasrahkan pada suami tercinta, tapi apakah aku akan setega itu? Saat ini tentu jawabanku masih, "Belum Tahu". Wallahua'lam Bissawab. Bebi Jesi mau sekolah di mana, aku sebagai ibunya belum tahu.

Semoga kelak saat tiba masanya puteri kecil bersekolah, ia sudah siap. Insyaallah kami sebagai orangtua akan berusaha semaksimal mungkin untuk masa depan pendidikannya.

Dulu saja orang tua kami yang seorang petani desa bercita-cita menyekolahkan anaknya sampai sarjana, masa kami tidak. Setidaknya kami juga ingin seperti orang tua kami. Menyekolahkan anak lebih tinggi dari pendidikan kami saat ini. Semoga saja Allah memampukan kami karena-Nya. Sebab kami yakin, rezeki menyekolahkan anak pasti akan menemukan jalan kelimpahan berkah. Aamiin.

Maka bersyukurlah wahai para orangtua yang menyekolahkan anaknya sekarang ini. Pemerintah melalui banyak program sudah sangat membantu dengan berbagai beasiswa, seperti apapun bentuknya.

Anak-anak yang sudah menerima beasiswa itu seharusnya juga bisa mempertanggungjawabkan apa yang sudah diterimanya. Minimal dengan rajin belajar dan membuktikan bahwa ia bisa berprestasi.

Dulu, saat aku masih anak-anak. Waktu itu sekitar tahun 1998, aku ingin meneruskan sekolah ke SMP. Sejak kelas 5 aku sudah berusaha belajar dengan tekun agar bisa kuterima di sekolah yang jauhnya 8 kilometer dari rumah. Aku bahagia.

Sekitar tahun 2001 aku juga sudah memantapkan diri untuk mendaftar ke sekolah yang ada di kota. Qadarullah, aku mendaftar di hari pertama menit-menit awal jadwal pendaftaran buka. Tapi, sepuluh menit sebelum pendaftaran ditutup di hari akhir waktu itu, nilaiku sudah tidak bisa bertahan. Larilah aku ke sekolah pilihan kedua, dan alhamdulillah kuterima dengan nomor pendaftaran sesi akhir.

Betapa dulu aku dan teman-teman berjuang dengan keras agar bisa bersekolah, meski harus susah payah dan jauh dari rumah. Aku tidak pernah menyerah.

Lalu, apa bedanya dengan pencarian sekolah zaman sekarang? Apakah anak-anak zaman now juga mengalami betapa hectic perjuangan masuk sekolah impian?

Jawabannya bisa iya bisa juga tidak. Kenapa bisa iya? Karena anak-anak zaman sekarang harus bersyukur memiliki orang tua yang sudah sadar sepenuhnya bahwa pendidikan itu penting. Kadang orang tua sudah mencari info jauh-jauh hari tentang sekolah yang akan dituju anaknya.

Bisa juga tidak? Kenapa, karena banyak juga anak yang mencari informasi sendiri lewat jaringan internet, apalagi zaman sekarang pendaftaran sekolah pun sudah berbasis online.

Sebagai orangtua zaman sekarang, nantinya aku akan mempertimbangkan keinginan anak ketika akan bersekolah. Aku dan suamiku akan mengarahkan sesuai bakat dan minta mereka. Semoga saja bisa. Semoga kami bisa menjadi orang tua bijak yang mampu membersamai anak-anak mulai dari lingkungan keluarga agar di sekolah mereka bisa memaksimalkan potensi yang ada.

Semoga.

Betty Clever
Betty Clever Lifestyle Blogger

Posting Komentar untuk "Ibu Jesi Memilih Sekolah 2,5 Tahun Lagi"