Panutan Ibu Jesi Dalam Menulis



#Day10

#OneDayOnePost

#EstrilookCommunity



#Day10

#OneDayOnePost

#KomunitasODOP

#PjOprecOdop7

#GrupTokyo

#DosbingNAC



PENULIS BUKU PALING INSPIRATIF DAN MENJADI PANUTAN



Halo, selamat pagi. Selamat bertemu lagi denganku, Betty Irwanti. Aku lahir di Cilacap, 32 tahun yang lalu. Aku adalah anak pertama dari tiga bersaudara yang menjadi guru PNS pada usia 21 tahun.



Delapan tahun kemudian aku menikah dengan seorang pria luar biasa bernama Joko Septiono. Beliau sebentar lagi berulang tahun yang ke 37 tahun. Sejak tanggal 17 Januari 2017 resmilah aku menjadi ibu dari Cleverona Bintang Aljazira.



Aku merasa tertarik dengan dunia kepenulisan sejak SMA, tetapi masih berupa catatan di buku harian. Sebab sering terbangun dini hari waktu hamil anak pertama, aku aktif kembali di media sosial dan bertemu teman lama yang ternyata sudah menjadi penulis.



Saat ini aku telah tergabung dalam banyak komunitas menulis dan telah menerbitkan lebih dari 20 buku antologi serta 2 buku solo dengan genre yang berbeda.



Dari sekian banyak buku dan tulisan yang sudah ada. Setidaknya beberapa tulisanku terpengaruh oleh beberapa penulis buku yang menurutku paling inspiratif dan menjadi panutan kemudian.



Siapa saja mereka?


1. Tere Liye

Tere Liye (lahir di Lahat, Indonesia, 21 Mei 1979; umur 40 tahun), dikenal sebagai penulis novel. Beberapa karyanya yang pernah diangkat ke layar kaca yaitu Hafalan Shalat Delisa dan Moga Bunda Disayang Allah. Meskipun dia bisa meraih keberhasilan dalam dunia literasi Indonesia, kegiatan menulis cerita sekadar menjadi hobi karena sehari-hari ia masih bekerja kantoran sebagai akuntan.

Tere Liye lahir pada 21 Mei 1979 dari keluarga sederhana. Orang tuanya adalah petani biasa, dan Tere Liye tumbuh dewasa di pedalaman Sumatra.

Tere Liye meyelesaikan pendidikan sekolah dasar dan menengahnya di SDN 2 Kikim Timur dan SMPN 2 Kikim, Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatra Selatan. Lalu melanjutkan sekolahnya ke SMAN 9 Bandar Lampung, Provinsi Lampung. Setelah lulus, ia meneruskan studinya ke Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Kegiatannya setelah selesai kuliah banyak diisi dengan menulis buku-buku fiksi.

Karya - karyanya sudah sangat banyak, diantaranya sudah pernah aku baca. Bumi (2014), Bulan (2015), Matahari (2016), Bintang (2017), Komet (2018), Ceros dan Batozar (2018), Komet Minor (2019), Hujan (2016), Pulang (2015), Pergi (2018), Rindu (2014), Pukat (2010), Burlian (2009), Eliana (2011), Amelia (2013), #AboutLove (2016), #AboutFriends (2017), Negeri Di Ujung Tanduk (2013), Sepotong Hati Yang Baru, Negeri Para Bedebah (2012), Berjuta Rasanya, Kau, Aku dan Sepucuk Angpau Merah (2012), Sunset Bersama Rosie (2008), Kisah Sang Penandai (2007), Ayahku (BUKAN) Pembohong, Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin (2010), Hafalan Shalat Delisa (2005), Moga Bunda Disayang Allah (2005), Bidadari – Bidadari Surga (2008), Rembulan Tenggelam di Wajahmu (2009), Dikatakan Atau Tidak Dikatakan, Itu Tetap Cinta, Tentang Kamu (2016), Harga Sebuah Percaya, Si Anak Kuat (2018), Si Anak Pemberani (2018), Si Anak Pintar (2018), Si Anak Spesial (2018) dan Dia Adalah Kakakku (2018).

2. Asma Nadia

Asma Nadia (lahir di Jakarta, 26 Maret 1972; umur 47 tahun) adalah seorang penulis novel dan cerpen Indonesia. Ia dikenal sebagai pendiri Forum Lingkar Pena dan manajer Asma Nadia Publishing House.

Asma Nadia merupakan anak kedua dari pasangan Amin Usman yang berasal dari Aceh dan Maria Eri Susanti yang merupakan mualaf keturunan Tionghoa dari Medan. Ia memiliki seorang kakak bernama Helvy Tiana Rosa, dan seorang adik bernama Aeron Tomino. Mereka bertiga menekuni minat mereka menulis sebagaimana sang kakek dari pihak ayah yaitu Teuku Muhammad Usman El Muhammady.

Ia menikah dengan Isa Alamsyah yang juga seorang penulis. Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai dua anak yang bernama Eva Maria Putri Salsabila dan Adam Putra Firdaus. Anak mereka juga menekuni karier sebagai penulis.

Beberapa karya beliau sudah pernah kubaca. Tapi ternyata banyak juga lho, yang belum. Gimana denganmu? Nih, karya-karyanya yang keren, antara lain Assalamualaikum, Beijing!, Surga yang tak dirindukan, Salon Kepribadian, Derai Sunyi : novel yang mendapat penghargaan Majelis Sastra Asia Tenggara (Mastera), Preh (A Waiting) : naskah drama dua bahasa yang diterbitkan oleh Dewan Kesenian Jakarta, Cinta Tak Pernah Menari : kumpulan cerpen yang meraih Pena Award, Rembulan di Mata Ibu (2001) : novel yang memenangkan penghargaan Adikarya IKAPI sebagai buku remaja terbaik nasional, Dialog Dua Layar : novel yang memenangkan penghargaan Adikarya IKAPI, 2002, 101 Dating: Jo dan Kas : novel yang meraih penghargaan Adikarya IKAPI, 2005, Jangan Jadi Muslimah Nyebelin!, nonfiksi, best seller, Emak Ingin Naik Haji: Cinta Hingga Tanah Suci yang diadaptasi menjadi film Emak Ingin Naik Haji dan sinetron Emak Ijah Pengen ke Mekah, Jilbab Traveler, Muhasabah Cinta Seorang Istri, Catatan Hati Bunda, Jendela Rara telah diadaptasi menjadi film yang berjudul Rumah Tanpa Jendela, Catatan Hati Seorang Istri : karya nonfiksi yang diadaptasi menjadi sinetron Catatan Hati Seorang Istri yang ditayangkan RCTI, Serial Aisyah Putri yang diadaptasi menjadi sinetron Aisyah Putri The Series: Jilbab In Love:, Aisyah Putri: Operasi Milenia, Aisyah Putri: Chat On-Line!, Aisyah Putri: Mr. Penyair, Aisyah Putri: Teror Jelangkung Keren, Aisyah Putri: Hidayah Buat Sang Bodyguard, Aisyah Putri: My Pinky Moments

Ada juga karya yang ditulis bersama penulis lain, yaitu  The Jilbab Traveler, Jangan Bercerai Bunda, Catatan Hati Ibunda, La Tahzan for Hijabers, Ketika Penulis Jatuh Cinta, Kisah Kasih dari Negeri Pengantin, Jilbab Pertamaku, Miss Right Where R U? Suka Duka dan Tips Jadi Jomblo Beriman, Jatuh Bangun Cintaku, Gara-gara Jilbabku, Galz Please Don’t Cry, The Real Dezperate Housewives, Ketika Aa Menikah Lagi, Karenamu Aku Cemburu, Catatan Hati di Setiap Sujudku, Badman: Bidin, Suparman Pulang Kampung, Pura-Pura Ninja, Catatan Hati di Setiap Sujudku, Mengejar-ngejar Mimpi, Dikejar-kejar Mimpi, Gara-gara Indonesia, Diary Doa Aisyah Putri.


3. Mohammad Faudzil Adhim

Seorang penulis bernama Mohammad Fauzil Adhim. Penulis buku terlaris Kupinang Engkau dengan Hamdalah, Indahnya Perkawinan Dini, Mencapai Pernikahan Barokah, dan Agar Cinta Bersemi Indah.

Lelaki kelahiran Mojokerto, 29 Desember 1972 ini adalah keturunan kyai. lbunya bernama Aminatuz Zuhriyah berasal dari keluarga pesantren Bahrul Ulum Tambak Beras Jombang, sedangkan ayahnya berasal dari Pacitan, termasuk keluarga pesantren Termas.

Mohammad Fauzil Adhim adalah seorang Ustadz kosmopolitan yang memiliki segudang karya.

Selain sebagai seorang pendakwah, ustadz Fauzil (panggilannya) ini juga merupakan seorang penulis yang aktif dan produktif. Beberapa tulisannya begitu menyentuh dan menginspirasi banyak orang. Ya, dia adalah penulis buku tentang pendidikan anak-anak sekaligus pakar parenting Islam.

Karya-Karya Muhammad Fauzil Adhim antara lain: Kupinang Engkau dengan Hamdalah, Mitra Pustaka, Yogyakarta, 1997, cet. Ke-20, terjual lebih dari 55 eksemplar. Mencapai Pernikahan Barokah, Mitra Pustaka, Yogyakarta, 1997. Disebabkan Oleh Cinta Kupercayakan Rumahku Padamu, Mitra Pustaka, Yogyakarta, 1998, cet. Ke-7. Kado Pernikahan untuk Isteriku, Mitra Pustaka, Yogyakarta, 1998, cet. Ke-11, memasuki cet. Ke-12, (Ini buku yang sudah 6 kali aku baca). Indahnya Pernikahan Dini, Gema Insani Press, Jakarta, Januari 2002. Terbit juga kaset dengan judul yang sama sebagai audio book. Telah dicetak 25.000 eksemplar dalam waktu 6 bulan. Agar Cinta Bersemi Indah, buku kedua trilogi Indahnya Pernikahan Dini, Gema Insani Press, Jakarta, Agustus 2002. Membuat Anak Gila Membaca, Al-Bayan, Bandung, Mendidik dengan hati, Better Life, Surabaya. Membuka Jalan ke Surga, Pustaka Inti, Bekasi, 2004.6. Mengajar Anak Anda Mengenal Allah Melalui Membaca, Al-Bayan, Bandung, 1994, memasuki cet. Ke-3. Menuju Kreativitas, tulisan bersama Wahyudin, Gema Insani Press, Jakarta, 2003. Janda, Gema Insani Press, 1999. Saat Anak Kita Lahir, Gema Insani Press, Jakarta, Desember, 2001. Dunia Kata Mewujudkan Impian Menjadi Penulis Brilian. Saatnya untuk Menikah, Gema Insani Press, Jakarta, 2000, cet. Ke-5. Di Ambang Pernikahan, Gema Insani Press, Jakarta, Juni 2002, Kolaborasi dengan M. Nazhif Masykur. Bahagia saat Hamil bagi Ummahat, Menjadi Ibu Bagi Muslimah, Mitra Pustaka, Yogyakarta, 1995. Salahnya Kodok: Bahagia Mendidik Anak bagi Ummahat, Yogyakarta, Mitra Pustaka, 1996, cet. Ke-2. Mendidik Anak Menuju Taklif, Pustaka Pelajar, 1996. Menembus UMPTN Tanpa Stres, Pustaka Pelajar, 1996. Bersikap terhadap Anak: Pengaruh Perilaku Orang Tua Terhadap Kenakalan Anak, Titian Ilahi Press, Yogyakarta, 1996. Memasuki Pernikahan Agung. Positive Parenting: Cara-Cara Islam Mengembangkan Karakter Positif Pada Anak Anda, PT Mizan Pustaka, Bandung, 2006.7 Saat Berharga Untuk Anak Kita, Pro U Media, Bandung, 2010, cet. Ke-2.

Ada satu nama yang sebenarnya sangat menginsprasiku dalam menulis. Beliaulah yang pertama mengajakku menulis (Kayla Mubara) yang sampai sekarang terus bertumbuh menjadi penulis yang luar biasa.

Semoga kelak aku dapat menuliskan profil Cikgu Dwi Suwiknyo, Cikgu Ririn Rahayu Astuti Ningrum, dan Kakak Muyassaroh. Aku adalah remah peyek rengginang dibandingkan mereka semua.

Bismillah, tiada hari tanpa menulis.
Mari berjuang menaklukkan tantangan.
Mari berjuang menaklukkan diri.

Because the most enemy of my life is my self.

And

The most enemy of your life is your self

Are you ready?


Betty Clever
Betty Clever Lifestyle Blogger

4 komentar untuk "Panutan Ibu Jesi Dalam Menulis"

  1. Keren Kak, jadi mikir ... Penulis panutanku siapa ya??

    BalasHapus
  2. Aku juga suka karya2 tere liye dan mbak asma nadia 🤗😃

    BalasHapus
  3. Tere Liye dan Asma Nadia juga yg banyak kubaca bukunya. Ah Mbak Betty juga keren ini ��

    BalasHapus