Resep Warisan Keluarga Ibu Jesi




#Day8
#OneDayOnePost
#EstrilookCommunity

#Day8
#OneDayOnePost
#KomunitasODOP
#PjOprecOdop7
#GrupTokyo
#DosbingNAC

SHARE RESEP WARISAN KELUARGA

Ada 7 resep warisan keluarga kami. Ada yang memang sejak aku kecil sudah ada, ada yang resep itu justru datang dariku, aku yang menciptakannya.

Resep warisan keluarga ini sering disajikan saat acara keluarga, lebih-lebih jika saat hari raya tiba. Beberapa menu, menjadi hidangan wajib yang harus ada dan tidak boleh ketinggalan tentunya.

Ini dia 7 resep warisan The Clever Family, cekidot!

1. Sengkulun

Sengkulun terbuat dari tepung beras yang dicampur dengan parutan kelapa. Diberi bumbu dan garam secukupnya. Adonan yang sudah jadi, dibagi dua. Satu bagian dibiarkan berwarna putih, bagian yang lain diberi pewarna merah.(bisa juga pewarna yang lain).

Adonan masing-masing diletakkan secukupnya di loyang bundar yang sudah diberi alas daun pisang. Adonan putih di bawah, adonan merah di atasnya. Kukus sampai benar-benar matang. Sajikan dengan cara dipotong-potong dan ditata dalam piring. Bisa juga utuh, untuk tetap membawa kesan keotentikan.

2. Soto

Soto ini menjadi menu wajib setiap hari raya Idul Fitri, hari raya lebaran. Terhitung, sudah lebih dari 8 tahunan menunya tidak pernah berubah.

Bahan dasarnya sama seperti yang lainnya. Ada mie soun (atau bihun), kecambah kacang hijau, kacang tanah goreng yang sudah ditumbuk, kerupuk merah, ayam suwir, daun bawang, bawang goreng, irisan daun kol. Isian bisa berbeda, sesuai dengan selera. Bumbu basah dibuat untuk membuat kuah.

Di keluarga kami bisanya kuahnya bening, bukan kuah santan. Kecap dan sambal jadi pelengkap. Sambal yang dibuat hanya dengan merebus cabai kemudian ditumbuk kasar, menambah cita rasa semakin nikmat.

3. Nasi Goreng Bawang

Ini dia, menu yang kuciptakan sendiri. Nasi goreng yang terinspirasi oleh masakan sepupu di kota saat aku numpang tinggal di rumahnya. Sebenarnya ini seperti nasi goreng pada umumnya, hanya jumlah bawang putih yang digunakan cukup banyak. Bawang putih kan banyak manfaatnya kan, untuk kesehatan?

Semua bumbu aku tumbuk, diulek halus tanpa garam. Perbandingan antara bawang merah dan bawang putih 1:3. Cabenya cukup banyak karena aku pecinta pedas. Bumbu tumbuk aku tumis sampai harum menggunakan api panas, saat nasi kucampurkan, api kukecilkan.

Apa tujuannya? Supaya nasi dan bumbu tercampur rata dan tentu anti kerak dan hangus. Garam dan kecap tidak lupa juga. Baru setelah semua tercampur rata, api kebesarkan kembali. Aduk rata terus sampai nasi tanak dan berasap. Nasi goreng bawang ini lebih nikmat disantap dengan potongan tomat.

4. Jangan Lumbu

Lumbu itu bahasa Jawa. Kami biasa menyebutnya lompong. Bahasa Indonesianya apa ya? Aku sendiri belum begitu paham. Lumbu itu bentuknya batang kecil memanjang, ada daun di ujungnya. Daunnya juga bisa dijadikan bahan makanan.

Tips untuk memasak Lumbu ini agar enak adalah masak ketika Lumbu sudah menginap. Artinya, Lumbu tidak langsung dimasak. Jika ingin menyantap pagi, petik Lumbunya di pagi hari sebelumnya. Jika ingin menyantap sore, petik Lumbunya di sore hari sebelumnya.

Bumbu yang digunakan untuk memasak, bumbu standar saja. Untuk tumisan. Saat dimasak jangan terlalu sering mengaduk, karena kalau sering diaduk akan remuk, lumat seperti bubur.

5. Untir-Untir

Bahan yang digunakan mirip untuk membuat Sengkulun. Hanya saja, setelah dikukus kemudian Untir-Untir ini ditumbuk halus sampai lumat. Setelah lumat kemudian di pilin kecil-kecil. Satu ujung pilinan kecil saling dililitkan dengan ukuran kira-kira 2-3 cm.

Setelah adonan di pilin satu persatu, kemudian digoreng sampai renyah. Setelah digoreng kemudian di jemur sampai kering. Setelah dijemur kemudian dicampur dalam wajan yang telah digunakan untuk membuat karamel. Proses ini disebut bestakan. Bestakan adalah melimuri Untir-Untir dengan karamel. Untir-Untir menjadi isian klasik yang harus ada di toples saat lebaran tiba.

6. Antari

Bahan dasarnya juga mirip seperti sengkulun. Hanya saja ini tidak dengan parutan kelapa, tapi dengan santan. Tepung ketan diencerkan seperti akan membuat peyek. Diberi santan kental secukupnya dan gula jawa sebagai pemanis.

Antari ini dibuat dengan cetakan khusus dari logam berbentuk bunga-bunga. Bisa berwarna warni wujudnya. Bisa merah, kuning, hijau, sesuai dengan selera pembuatnya. Cetakan dicelupkan ke dalam adonan kemudian digoreng sampai matang, renyah dan kecokelatan. Sekarang Antari ini jarang dibuat karena membutuhkan banyak waktu untuk mencetak satu persatu dan alat cetak juga semakin jarang ditemukan.

7. Sumpil Sambel Goreng Kering

Sumpil itu serupa lontong yang terbuat dari beras. Kalau lontong yang biasa dimakan bersama sayur (lontong sayur), bersama opor (lontong opor) itu bungkusnya bisa daun pisang atau plastik tapi Sumpil ini berbeda. Sumpil menggunakan daun bambu sebagai pembungkusnya.

Bentuk Sumpil pun unik, yaitu segitiga. Lidi yang tersemat sebagai pengunci agar isian beras tidak meleber keluar saat dimasak. Hasil sajiannya sama seperti lontong secara rasa. Tapi karena bentuknya yang unik, Sumpil menjadi hidangan wajib satu lebaran tiba.

Sumpil juga sering dibawa sebagai bekal saat berlibur. Pilihan lauk untuk menyantap pun bervariasi. Kalau di keluarga kami, Sambel Goreng Kering itu menjadi idola. Tempe yang diiris tipis-tipis kemudian digoreng lalu diberi aroma pedas sambal (mirip balado). Sumpil dan Sambel Goreng Kering akan bisa bertahan sampai 2-3 hari dengan aroma dan rasa yang sama.

Waoww, unik dan menarik ya!
Selamat mencoba!
Betty Clever
Betty Clever Lifestyle Blogger

Posting Komentar untuk "Resep Warisan Keluarga Ibu Jesi "