RESENSI BUKU
LOST VOICE FROM TITANIC
The Definitive Oral Story
Nick Barrat
Arrow Books London 2009
330 halaman
330 halaman
ISBN 978-1-84809-151-1
Lost Voice from Titanic adalah buku catatan sejarah tentang
banyak fakta mengenai kapal terbesar yang pernah ada di jagad raya, yaitu Titanic. Buku ini berisi latar belakang
dibuatnya Titanic dan gambaran lengkap mengenai segala hal tentang
konstruksinya dari yang sederhana sampai yang rumit.
Buku ini juga berisi gambaran
keindahan kapal Titanic (ada 26 foto), penumpang-penumpangnya yang merupakan
orang pilihan yang diceritakan lewat bukti-bukti surat yang dikumpulkan oleh
penulis lewat penelusurannya secara online maupun offline.
This collection of testimonies will transport you back in time to the
night in question, and vividly reveal what it was like to be on board the
Titanic as it struk the iceberg and then made its final desecnt to the ocean
floor. (page 89)
Kumpulan bukti-bukti surat atau
testimoni-testimoni ini akan mengantar
Anda kembali ke masa lalu ke malam yang menjadi sejarah kelam dan dengan jelas
mengungkapkan bagaimana rasanya berada di atas kapal Titanic saat ia menanbrak
gunung es dan kemudian karam tak bersisa hingga ke dasar laut. (halaman 89)
Surat-surat yang tertulis dimulai
dengan setting tanggal 10-13 April 1912. Dan betapa sangat mengerikannya malam
itu saat Titanic tenggelam di malam bertanggal 14-15 April 1912. Malam yang
menjadi legenda hingga masa sekarang. Bahkan film layar lebarnya pun abadi
sepanjang masa meski cerita di dalamnya sedikit diimbuhi unsur fakta yang
difiksikan.
Testimoni-testimoni yang ada di
buku ini tidak hanya menampilkan sebelum dan saat kejadian. Setelah Titanic
tenggelam ada juga banyak cerita teramat menyedihkan dari keluara penumpang
kapal yang notabene berjumlah ribuan orang.
Of the 2207 souls on board the Titanic when it struck the iceberg, fewer
than one third were rescued from the ocean. Yet along side the relief of the
survivors came hope that loved ones might also be among the saved. the pain of
realising that friens and family were not among the lucky ones taken on board
the Carpatahia is succinctly described by Mrs Charlotte Collyer. She had left
her husband on board the ship but clung to the possibilty that he had found a
place in the lifeboats. (page 224)
Dari 2207 jiwa di atas kapal
Titanic ketika menabrak gunung es, kurang dari sepertiga diselamatkan dari
laut. Namun di samping itu, bantuan para korban selamat datang dengan harapan
bahwa orang-orang terkasih mungkin juga termasuk di antara mereka yang diselamatkan.
Kepedihan karena menyadari bahwa para saudara dan keluarga tidak termasuk di
antara mereka yang beruntung dibawa naik ke Carpatahia dijelaskan dengan
singkat oleh Ny. Charlotte Collyer. Dia termasuk yang selamat karena telah
meninggalkan suaminya di atas kapal kemudian menyelamatkan diri dengan naik
sekoci. (halaman 224)
Buku ini diakhiri dengan
cerita-cerita dari para penumpang yang selamat. Bagaimana mereka melanjutkan
hidup dan bagaimana mereka menjalani hidup tanpa orang-orang yang mereka cintai
karena tenggelam bersama kapal Titanic.
Peresensi
Betty Irwanti, S.Pd.SD.
Guru Kelas VI SD Negeri Binangun 01
Kecamatan Bantarsari Kabupaten
Cilacap
Posting Komentar untuk "Tantangan Ketiga Level 4 Read Challenge ODOP"