Ini tulisan fiksi kedua untuk menjawab tantangan minggu kedua ODOP Batch 6.
Konflik: mengagumi dalam diam (pengagum rahasia)
Latar: malam hari di acara pembubaran panitia temu alumni.
*
Judul: ISA BELA
#part8
Betty Irwanti
Malam ini aku sibuk menyiapkan menu makan malam untuk semua, nasi goreng ala Bela. Nasi goreng ya diakui paling enak oleh orang seisi rumah. Tapi, kali ini aku sedang tidak di rumah.
"Bela, kamu langsung ke dapur ya! Sesuai kesepakatan, kamu yang malam ini menyiapkan menu utama, Mama Ari yang akan bantu kamu." Mbak Naya memberikan instruksi begitu aku sampai di rumahnya.
"Oke, siap. Semua bahan yang aku pesan sudah disiapkan juga kan, Mbak!" jawabku.
"Sudah. Tanya saja Mama Ari!" jelasnya lagi.
Aku mengangguk-angguk tanda mengerti. Sebelum beranjak dari ruangan, pintu diketuk. Ada seseorang masuk, lalu duduk. Ujung mataku menangkap pesona yang berbeda. Rambut cepak yang diberi minyak rambut, berdiri rapi menantang langit. Bajunya lengan pendek, press body, dompet di saku celananya ada rantai yang dikaitkan ke anak sabuk, mempermanis tampilan jeans yang dipakainya. Sungguh, ini membuatnya terlihat lebih muda sepuluh tahun dari umurnya.
Entah kenapa aku kikuk. Ya Allah, jantungku berdebar kencang. Aku buru-buru pamit ke dapur.
"Hi, Sa. Kamu nanti laporan kegiatan ya. Bang Hendri tidak bisa datang, istrinya sedang sakit!" suara Mbak Naya masih bisa kudengar sambil lalu.
Oh, rupanya Isa yang malam ini akan mendominasi acara. Ini benar-benar menambah daftar kegagumanku padanya. Rasanya belum lupa ingatanku pada acara tiga hari yang lalu. Dia luar biasa. Pendiam tapi gerakannya mempesona. Diam-diam kekagumanku padanya tumbuh subur. Aku menjadi sosok pengagum rahasia bagi Isa. Isa yang memesona.
**
Aku memperhatikan dengan seksama, saat dia melaporkan semua kegiatan temu alumni yang sudah berhasil membuat sejarah. Acara alumni untuk pertama kali digelar dan sukses membawa nama almamater sekolah. Sukses melaksanakan agenda sosial berupa sunatan masal untuk anak tidak mampu di sekitar.
"Kami sebagai wakil dari sang ketua pelaksana ingin mengucapkan terima kasih atas semua kerjasama rekan semua yang begitu solid hingga acara benar-benar menunai hasilnya dengan sangat luar biasa." itu sebagian isi dari apa yang diucapkan Isa.
Beberapa menit Isa menyampaikan pidatonya, kemudian dilanjutkan Mbak Naya.
"Kami sangat berterima kasih kepada rekan-rekan yang sudah sangat berjuang untuk menyukseskan acara ini. Kepada person yang sudah berjibaku melanglang buana ke sana kemari mencari dana penyokong, ijinkan saya secara pribadi ingin memberikan penghargaan kepada Isa dan Bela. Mereka menggali dana dari luar dengan prosentase 65% dari dana total. Tepuk tangan untuk mereka berdua."
Mukaku bersemu merah, entah mengapa pandanganku bersamaan dengan pandangan Isa yang tanpa sengaja menatapku. Matanya redup, teduh, penuh aura semangat. Beberapa menit waktu serasa terhenti, sepertinya kami menikmati.
***
Jam dinding rumah Mbak Naya berdentang sembilan kali, acara sudah selesai dan waktunya menikmati hidangan. Aku, Mbak Naya dan Isa kompak belum menyentuh nasi goreng buatanku. Menunggu yang lain selesai dulu, atau kita akan makan belakangan nanti.
"Bel, ada yang belum kebagian nasi gorengnya. Ternyata malam ini semua kelaparan. Jadi semua ludes. Bileh dong masak lagi, sana. Isa akan bantu kamu, dia juga pinter masak kok. Jangan khawatir. Iya, kan Sa?"
Aku tersenyum, tak menjawab satu patah kata pun. Sebenarnya, aku pun lapar. Seharian ini belum makan, entah kenapa.
Isa menoleh, berusaha menolak tapi Mbak Naya sedikit memaksa. Sepertinya dia juga gugup, jika harus masak berdua denganku.
"Ya, sudahlah. Dalam 10 menit nasi goreng akan siap. Nasgor Isa Bela." Mbak Naya berkata sambil mengedipkan matanya.
Ya Tuhan, diam-diam ini rencananya.
****
#TantanganODOP2 #onedayonepost #odopbatch6 #fiksi
#komunitasonedayonepost
#ODOP_6
#day17
#535kata
#CleverStory
Clever Class, Cilacap, 17 September 2018: 09.19.
Ibu Jesi.
*****
Selamat Menempuh PTS (Penilaian Tengah Semester)
untuk Anak Muridku Semua
Semoga lancar dan sukses ya
Aamiin
📝
berarti uda tamat ya mbk critanya?
BalasHapusBelum Mbak
HapusWah kok aku toba tiba baca yg part 8 aja.
BalasHapusHehehe
Part sebelumnya ada di Cucu Sang Kiyai Mbak
Hapusbagusnya lg kl kita bc cerita sebelumnya ya,
BalasHapusPart sebelumnya ada di Cucu Sang Kiyai Mbak
Hapusbagusnya lg kl kita bc cerita sebelumnya ya,
BalasHapusPart sebelumnya ada di Cucu Sang Kiyai Mbak
Hapusbagus lagi kalo kita baca cerita seblumnya ya ,,,
BalasHapusPart sebelumnya ada di Cucu Sang Kiyai Mbak
Hapusisa bela seperti lagu melayu yang hits jaman dulu yaaa, nice story!
BalasHapuswww.innaistantina.com
Ceritanya langsung ke bagian akhir kah?
BalasHapusIyes, Mbak. Lagu Malaysia punya ehhehe
HapusKeren ceritanya...masih bersambungnya
BalasHapusIyes Mbak
HapusBersambung
Perlu baca daei awaal nih hihihi
BalasHapusPart sebelumnya berjudul Cucu Sang Kiyai,
HapusPart sebelumnya berjudul Cucu Sang Kiyai, ganti judul nih
BalasHapusYa ampyn dompet pake rantai 😂😂 nostalgia banget
BalasHapusYa ampu, jangan-jangan paketu itulah Isa
Hapusheheheh